Sejarah seni rupa Indonesia yaitu salah satu kisah yang membanggakan sekaligus menghanyutkan. Soal peran seni rupa dalam pembangunan bangsa tidaklah bisa dilepaskan dari orang orangnya yang memang mencemplungkan dirinya dalam dunia seni rupa. melihat dari perkembangan seni rupa sebagaimana diuraikan, maka akan terlihat peran-peran di masyarakat di bidang seni rupa. Profesi-profesi guru, dosen, seniman, pengusaha, pengelola galeri, kritikus, penulis, kurator, peneliti, pejabat pemerintahan, dan lain-lainnya sebagai representasi dari peran orang-orang yang berkecimpung di seni rupa. bisa juga mahasiswa-mahasiswi seni rupa saat ini, mereka adalah para pelaku-pelaku seni rupa yang berperan dalam pembangunan bangsa. 


Seni rupa adalah cabang seni yang diungkapkan dan diciptakan melalui media rupa (visual) yang tentunya dapat dilihat oleh mata dan biasanya dapat pula dirasakan melalui rabaan. Intinya, wujud rupa adalah penghantar utamanya bagi cabang seni ini, bukan suara seperti pada seni musik, atau gerakan tubuh pada seni tari. Ada beberapa Contoh konkretnya adalah lukisan, patung, desain pakaian, kerajinan tangan dan sebagian. seni rupa tidak hanya berhenti pada produk visual saja. banyak sekali jenis media seni yang pada akhirnya menggabungkan media lain, seperti suara dan gerakan dalam seni performans. Seni rupa merupakan perpanjangan dari seni, sehingga pengertiannya juga tidak akan luput dari pengertian seni secara umum. seni rupa sangatlah bergantung pada unsur yang tampak atau dilihat pada karya. 

Dan selain menjelaskan pengertian seni rupa itu apa, ada juga makna etimologi dan terminologi. Secara etimologi  kata ‘seni’ yang umum dipakai berasal dari bahasa Melayu yang berarti ‘tipis, amat halus’. Ada salah satu kamus yang diterbitkan sebelum masa kemerdekaan Indonesia, istilah seni telah ada, tetapi maknanya tidak sama dengan makna seni yang populer dewasa ini. kamus yang memberi makna seni sebagaimana yang dipahami dewasa ini ditemukan yang dapat dilihat pada Kamus Moderen Bahasa Indonesia susunan Sultan Mohammad Zain. Ada juga yang berpandangan bahwa kata seni berasal dari kata san dalam Bahasa Sangsekerta yang artinya dikaitkan dengan pemberian persembahan atau sesajen berupa tarian, nyanyian, atau pembuatan bangunan untuk persembahan kepada dewa sesuai ajaran Agama Hindu. Kata san ini kemudian berkembang menjadi sani yang akhirnya menjadi seni.  kata seni berasal dari kata genius, Bahasa Inggeris, yang salah satu maknanya adalah orang yang memiliki kemampuan atau bakat yang luar biasa dalam bidang intelektual dan kreativitas. 

Berdasarkan terminologinya, istilah seni telah banyak didefinisikan oleh para pakar. Namun, sampai dewasa ini belum ada satupun di antara definisi yang ada tentang apakah seni itu, yang memuaskan semua orang. Lebih mudah untuk menunjukkan beragam contoh karya seni dari pada membuat definisi tentangnya.  

Ada beberapa contoh karya seni yaitu: pertunjukan musik, pertunjukan tari menari, pertunjukan teater tradisional wayang orang, dan ada juga karya seni yang berupa patung atau lukisan.

istilah “seni rupa” dan “desain” seringkali disejajarkan sebagai dua buah kata yang berbeda. Artinya istilah seni rupa memiliki pengertian sendiri, demikian pula dengan istilah desain. 

Bagi pihak yang menyamakan seni rupa dengan desain, posisinya jelas yakni “seni rupa adalah desain, dan desain adalah seni rupa.” 


 Dalam seni rupa, Seni-murni bermakna karya seni rupa yang diciptakan sebagai ekspresi keindahan semata.  sedangkan seni-terapan diciptakan sebagai ekspresi keindahan yang peduli pada aspek kepraktisan dari apa yang diciptakan.  Secara tradisional yang termasuk sebagai seni murni adalah seni lukis, seni patung, dan seni cetak (print-making).  sedangkan yang termasuk seni-terapan adalah seni kriya (craft) dengan berbagai bahan (seperti keramik, kayu, logam, kulit, dsb) dan seni dekorasi. perbedaan penggunaan kedua istilah ini, baik oleh pakar maupun praktisi (perupa, desainer), mencerminkan hal ini yakni seni rupa sebagai ekspresi visual demi pertimbangan estetis  Pengetahuan Dasar Seni Rupa belaka, sedangkan desain dimaknai sebagai ekspresi visual estetis yang mempertimbangkan aspek kepraktisan. 

karya seni rupa yang imajinatif, orisinal, dan artistik, juga menampak pada apa yang dilakukan oleh orang dewasa yang berprofesi sebagai perupa (pelukis, pematung, pegrafis, desainer dan sebagainya). 


Ada Unsur fisik yang dimaksud adalah unsur-unsur yang dapat ditangkap dan diidentifikasi secara kasat mata seperti bentuk, warna, tekstur, dan ruang, yang disusun (diorganisasikan) secara artistik (mempertimbangkan prinsip penyusunan) hingga membentuk wujud baru yang disebut seni rupa. 

. Unsur-unsur pembentuk rupa tersebut tampak jelas pada contoh karya seni seperti gambar, lukisan, atau patung. Lalu ada apa lagi selain warna dan garis yang menjadi pembentuk seni rupa? Yaitu ada Titik, garis, bidang, volume/gempal/bentuk, ruang gelap terang, tekstur dan warna. 

  • Bentuk ialah salah satu unsur fisik seni rupa dapat berupa titik, garis, bidang, dan gempal.

             Dan disini akan menjelaskan jenis bentuk:

  1. Titik

Titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai dimensi. Raut titik yang paling umum berupa bundaran sederhana. memiliki raut dapat berupa bundaran, mampat, tak bersudut, bujur sangkar, segi tiga, lonjong, dll. 

  1. Garis

Garis adalah suatu hasil goresan nyata atau batas limit suatu benda, ruang, rangkaian massa, dan warna. Garis lurus, terdiri atas garis horizontal, garis vertikal, garis diagonal. Sedangkan  Garis lengkung, dapat dibedakan atas garis lengkung tunggal dan garis lengkung majemuk. 

  1. Bidang

Bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, hanya mempunyai dimensi pajang dan lebar (luas), mempunyai kedudukan dan arah serta dibatasi oleh garis, lazim disebut sebagai bentuk dua dimensi. 

  1. Gempal/volume

Gempal adalah bentuk yang mempunyai dimensi ketebalan atau kedalaman (volume) di samping panjang dan lebar, yang lazim disebut sebagai bentuk tiga dimensi. 


  • Warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya pada mata.   Dalam seni rupa, warna merupakan salah satu unsur penting. ada dua hal yang penting diketahui tentang warna, yakni peran dan klasifikasi warna. 

  1. Peran warna memiliki tiga peran yang lazim dalam penerapannya yaitu:

Warna mewakili alam, warna sebagai simbol, dan warna mewakili dirinya

  • Klasifikasi Warna  atas lima golongan atau tingkatan yaitu: Warna Primer (Primary Color) , Warna Sekunder (Secondary Color), Warna Tengah (Intermediate Color) , Warna Tersier (Tertiary Color), Warna Kuarter (Quartenary Color), 

  • Tekstur/Barik adalah nilai raba suatu permukaan.  Nilai raba suatu permukaan terdiri atas kasar (tekstur kasar) dan halus (tekstur halus). 

  • Ruang 

Ada Perbedaan ruang nyata dan ruang gambar atau ruang maya yaitu ruang nyata  ruang yang tampak secara visual serta dapat dirasakan dan diraba. Sedangkan Ruang gambar atau ruang maya adalah ruang yang digambarkan, yang sifatnya tidak nyata (semu).

  • Struktur adalah susunan atau hasil pengorganisasian unsur unsur dasar (fisik) yang melahirkan wujud baru yang disebut karya seni. suatu karya seni adalah aspek yang menyangkut keseluruhan karya seni itu yang menunjukkan adanya hubungan tertentu antara unsur-unsur yang tersusun itu.


Kesimpulan

Seni rupa adalah ekspresi kreatif melalui medium visual yang mencerminkan budaya, mengkomunikasikan pesan, dan menginspirasi pengalaman estetika. Dengan evolusi dan inovasi, seni rupa mempengaruhi dan memperkaya masyarakat melalui diskusi kritis dan apresiasi terhadap keindahan serta nilai-nilai yang terkandung dalam karya seni.

Dengan demikian, seni rupa adalah jendela ke dunia imajinasi, ekspresi, dan pemahaman manusia, yang terus berkembang dan mempengaruhi kehidupan kita dalam berbagai cara.


Daftar Pustaka: 
Lowry, Bates, The Visual Experience, And Introduction to Art, Prentince Hall, INC and Harry N. Abraham INC. ,New York, 1966.

Bangun, Sem C (2000): Kritik Seni Rupa, Penerbit ITB, Bandung Kusuma-Atmadja, Mochtar,Prof.Dr (1990) : Perjalanan Seni Rupa Indonesia Dari Zaman Prasejarah Hingga Massa Kini, Penerbit Panitia Pameran KIAS, Bandung
 
Ali, Lukman. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 

Comments

Popular posts from this blog